BALI, PULAU DEWATA ^_^ OUR HOME TOWN


Haiii Sahabat Ranselorange

Kali ini saya akan memposting perjalanan saya dan suami tepat 6 hari setelah menikah, ehmmm kalo dibilang Honeymoon ehmmmmm iya gak ya??? lebih tepatnya pulang kampung plus Honeymoon. Anyway kenapa pulang kampung, karna suami memmiliki teruran darah Bali. So sebenernya tujuan utama berkunjung ke Bali dengan tujuan bersilahturahmi dengan kelurga besar Suami. 

Perjalanan kami mulai dari Sin-Ckg-Dps, nah kenapa bisa perjalanan dimulai dari Singapore next posting ya dijelaskan. Maskapai yang kami gunakan salah satu maskapai kepunyaan Malaysia yang terkenal dengan Murahnya. Dan sesuai dengan ketenarannya, kami dapat harga promo CKG-DPS return Rp.600.000,- for 2 packs.Kami mengambil Flight Pagi hari dan setelah 2 jam kami tiba di Bandara Ngurah Rai, dan kami langsung mencari transportasi menuju rumah Embah yang terletak di daerah Padang Sambian Kelod, akhirnya kami memilih Travell dengan Tarif Rp100.000,- tadinya dikasih harga Rp.150.000,- namun karena suami bisa berbahasa Bali dikasih diskon deh, yesss hemat Rp50.000,-.

Pada saat itu lalulintas di Bali tidak terlalu macet, hal ini diberitahukan oleh pengemudi karena hari kerja alias weekdays dan bukan jam operasional kerja. Setelah menempuh waktu 40 menit tibalah kami di rumah embah, rumahnya Asri dengan pagar Gapura khas Bali. Ketika sampai kami langsung disuguhkan masakan khas Bali yaitu "Bongkot' dan menurut cerita suami ini makanan Favoritnya. Pertama kali mendengar dan pertama kali juga merasakan Bongkot, ehmmm rasanya seperti sereh, dilihat dari fisiknya pasti satu spesies dengan sereh. Aroma Bongkot sangat khas, suami makan sangat lahap. Senang dengan suasana rumah Embag Bali, rapih dan tenang. 

Day 1 :
Kami habiskan waktu untuk berbincang dengan keluarga, plus istirahat untuk hari esok hunting di Pulau Dewata. Dihari pertama ini saya banyak dikenalkan dengan makanan khas bali dan tentunya yang Halal, karena kelurga Suami memang sudah Muslim dari dulu. Bongkot, Gondoh sayuran yang pertama kali saya dengar dan katanya hanya ada di Bali. Kalo menurut saya si gondoh sama kayak kangkung, tapi menurut warga Bali berbeda.

Bongkot


Gondo
Nah monggo dianalisa kira-kira mirip Laos atau Sereh untuk bongkot sedangkan Gondo seperti kembaran si sayur kangkung kan? Terlepas dari kemiripannya rasa masakan bali memang cita rasa tinggi akan bumbu bumbuan.


Day 2 : 

Tanah Lot
Pura Tanah Lot terletak di Desa Beraban ,Kediri-Tabanan Bali, lokasi letak Tanah Lot Bali tidaklah jauh dari Kuta atau Denpasar hanya sekitar 20-30 menit. Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”,

Perjalanan kami mulai pukul 10.00 WITA kami menuju Tanah Lot menggunakan Motor, perjalanan seharusnya ditempuh 1,5 jam saja namun karna suami sudah lupa jalan-jalan di Bali molor jadi 2 jam. Ehmm cuaca saat itu sangat Terik sekali, namun tak mengurangi semangat kami. Sempat mencari masjid untuk melaksanakan panggilan sang Khalik. Merapat di Tanah Lot sekitar Pukul 13.00 WITA buueeehh Matahari ajibb banget Puanasss banget sambil menunggu cuaca agak adem kita makan rujak dan duduk-duduk di Bale tepat diatas Tanah Lot. Terlihat dari atas pemndangan Tanah Lot sangat  menawan.

Tanah Lot dari tempat kami duduk


Sisi Samping Pure di Tanah Lot

Foto diatas diambil tepat pukul 14.00 WITA terlihat dari selintas area menuju Pure sedang tidak pasang horee horee bisa menuju Pure. Setelah cuaca agak bersahabat kami langsung menikmati ke Indahan Tanah Lot.

Di sela-sela tebing
Antara Karang dan Air Laut

Dihalaman belakang Hotel yang bersebelahan dengan Tanah lot




Saat Sunset Mulai Menyapa

Pure ketika Sunset


Sunset terbaik
Dengan tenggelamnya sang Surya kami pun bergegas menuju rumah, hari kedua di Pulau Dewata bersama laki-laki yang baru 8 hari menjadi suamiku sungguh luar biasa.

Day 3 :
Kebun Raya Bali
Kebun Raya Bali terletak di daerah Bedugul di tengah-tengah pulau Bali sekitar 60 KM dari Denpasar. Transportasi umum tidak nyaman karena jadwal yang tidak teratur, pengunjung disarankan untuk menggunakan bus tourish, mobil, taksi, atau sepeda motor. Kebun Raya ini terletak di ketinggian 1250-1450 dpl, dengan luas 157,5 hektar. Suhu disiang hari antara 17 - 25 C dan malam hari 10 - 15 C, dengan kelembaban 70 - 90%

Biaya
Pengunjung IDR 7,000
Parkir motor IDR 3,000
Parkir mobil IDR 6,000
Parkir bus IDR 12,000

Kebun Raya Bali buka setiap hari dapi pukul 08.00 - 18.00 WITA, kecuali pada hari besar Nyepi Kebun Raya tutup. Beberapa area seperti anggrek, kaktus dan begonia akan tutup lebih awal karena alasan keamanan.

Selamat Datang ^-^
                                                           
Pemandangan Awal

Icon Kebun Raya Bali


Salah satu Spesies yanga ada di Kebun Raya Bali





Pura Ulun Danau

Tidak jauh dari Kebun Raya Bali kita dapat mengunjungi Pura Ulun Danau. Pura ini adalah tempat beribadah untuk memuji Sang Hyang Dewi Danu, yang memberi kesuburan. Memang, masyarakat sekitar Bedugul menggunakan air dari danau untuk sistem perairan sawah dan kebun mereka. Pura Ulun Danu sangat cantik dan indah, dijamin Anda akan sangat tergoda untuk berfoto di tempat ini.

Pose berdua

Warga setempat sedang melaksanakan Prosesi Keagamaan
Kami, Ibu dan Embah
 Lelah berkeliling kami memutuskan untuk pulang. Wisata hari ke tiga di Bali kedaerah yang sejuk. Kemarin panas-panasan hari ini sejuk.

Day 4 :

Pantai Sanur

Patai Sanur terkenal dengan pantai yang tenang dan pantai yang terkenal juga dengan SunRisenya Pantai ini dari airport Ngurah Rai, sekitar 10 Kilometer, dengan mobil sekitar 30 menit


Dermaga di Pantai sanur

Lagi-lagi kami tiba dilokasi ketika terik, hiihiii karna kami sudah cukup exotic tidak butuh lagi berjemur deh.

Ngadem di sini dulu ah!!
Me and Sanur Beach
Setelah puas memandang pantai Sanur yang saat itu terlihat sepi kami beranajak menuju Pantai Kuta.


Pantai Kuta
Pantai Kuta letaknya tidak begitu jauh dari bandara Ngurah Rai sekitar 30 menit.Pantai Kuta memiliki sebutan yaitu pantai matahari terbenam (sunset beach) lawannya dari pantai Sanur.

Pukul 15.00 WITA tiba di Pantai Kuta

Siap-siap berenang nih

Sunset di Pantai Kuta

Demikianlah sedikit cerita pulang kampung kami.

Salam hangat
Ranselorange

Read Users' Comments (0)

ONE DAY IN PALEMBANG

Haiii sehabat Ranselorange,

Kali ini saya akan posting ketika pertama kali melangkahkan kaki di Bumi Sriwijaya. Yang terfikirkan pertama kali ketika tiba di Palembang ada dua hal Ampera dan Mpek-mpek. Dua elemen inni lah yang menjadi ciri Khas Palembang.

Untuk menuju ke Palembang bisa di tempuh menggunakan Jalur Darat dan Jalur udara, Jalur udara pun sudah cukup banyak maskapai yang menyediakan tujuan Palembang. Sultan Mahmud Badarudin II adalah bandar udara Internasional. Hal  ini di bentuk ketika diadakan Sea Games kemarin.

Mengenai fasilitas pennginapan jangan khawatir Palembang kota besar dengan berbagai jenis penginapan dari Losmen,Bintang 1 atau Bintang 4. Rate antara Rp.100.000,- hingga jutaan rupiah. Selanjutnya transportasi di dalam kota, Palembang sudah memiliki Transmusi bis yang menghubungkaan satu tempat ke tempat lain, dan tentunya melalui jalur-jalur wisata.

Untuk transportasi lokal tersedia Transmusi yang menghubungkan satu lokasi ke lokasi lainnya, dan tentunya melewati lokasi objek wisata di Palembang. Tarif transmusi Rp.2.500,- sekali jalan. Selain menggunakan Transmusi , Taxi juga sudah tersedia di Kota Palembang.

Jika sahabatransel hanya memiliki waktu 1 hari di Palembang maka saya menyarankan untuk mendatangi Benteng Kuto Besak, di lokasi ini kita akan mendapat 3 Objek Wisata seperti :

1. Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak dalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-180. 


    Pintu Gerbang Benteng Kuto Besak
                                                   

Taman didepan Benteng Kuto Besak
                                                  
Tepat di depan Benteng Kuto Besak terdapat halaman luas yang biasa digunakan untuk berbagai event. Pada malam minggu pun Lokasi ini dipadati oleh pengunjung, baik pengunjung dari luar kota ataupun masyarakat sekitar.
          Pemandangan Benteng Kuto Besak Malam Hari
                                  

                   Tingginya  Pagar Benteng Kuto Besak
                                 



2. Museum Sultan Mahmud Badarudin II

Tidak Jauh dari Benteng Kuto Besak kita dapat mengunjungi Museum Sultan Mahmud Badarudin II. Di museum ini Anda dapat menikmati sekitar 556 koleksi benda bersejarah, mulai dari bekas peninggalan kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang. Nama Sultan Mahmud Badaruddin II dijadikan nama Museum ini sebagai bentuk penghormatan. berkunjung museum ini adalah Senin hingga Kamis: 08.00 – 16.00 WIB, Jumat: 08.00 – 11.30; serta  Sabtu dan Minggu: 09.00 – 16.00. Untuk hari libur nasional akan tutup dengan tarif Rp.10.000,-
                    Tampak Depan Meseum SMB II
                                  

"ranselorange at Meseum SMB II"
                                                      
Pada saat kami berkunjung mendekati waktu makan siang, mungkin karna ini pengunjung hanya kami berdua saja, sesudah membayar retrebusi sebesar Rp10.000,- kami langsung disambut oleh Tour Guide yang akan menjelaskan sejarah detail demi detail. Bapak yang memandu kami sudah tua, namun sanngat bersemangat menjelaskan setiap detail sejarah bumi Sriwijaya (untuk sahabat ranselorange , apabila berkunjung berikanlah bonus untuk bapak ini).

  Bapak Pemandu hehehhe Lupa namanya
                                               

Didalam Museum ini kita akan melihat berbagai macam kebudayaan yang mempengarui perkembangan Kota Palembang, dari mulai kain Khas Palembang (songket), pelaminan, cara menenun songket, ukiran khas Palembang dan msaih banyak lagi.

       Dekorasi Pelaminan khas Palembang
   

    Hasil Kain Songket khas Palembang
                                                 

Koleksi Mata Uang Rupiah

                                                        Proses membuat kain Songket

Ukiran Khas Palembang

3. Jembatan Ampera

Tepat di depan Museum SMB II keindahan  Jembatan Ampera sudah menanti. Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.

Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.

Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya. Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini.

Me and Ampera Bridge

Ranselorange & Jembatan Ampera



Demikian lah liburan singkat di Palembang, kali ini saya belum bahas makanan khas Palembang, Next psoting deh InsyaAllah kita bahas.

Salah Hangat
Sahabat ranselorage
Diah&Ivan






Read Users' Comments (0)

KISKENDO GOA TERSEMBUNYI DI SEMARANG

Haii Sahabat Ranselorange, 

Lanjut posting mengenai objek wisata di Semarang yu, kali ini bukan bahs wisata Bahari ataupun Pegunungan, tapi kali ini Ranselorange akan bahas mengenai Goa. Yuk kita mulai,,,,

Mungkin Goa KisKendo belum akrab di telinga sahabat Ranselorange, letak Goa KisKendo terletak 15 km dari kota Kendal tepatnya terletak di desa Trayu kecamatan Singorojo, kalau dari arah selatan, bisa melalui jalur Kecamatan Boja. Sedangkan bila melalui arah utara, pengunjung bisa lewat jalur Kecamatan Kaliwungu yang jaraknya lebih kurang delapan kilometer.Goa KisKendo ini terletak diketinggian 427 meter diatas permukan laut dengan suhu sekitar 25-30 derajat celcius.

Pemandangan di sekitar Goa ini sangat indah, ketika kita akan menyusuri Goa kita akan dimanjakan dengan pemandangan khas pedesaan. Hamparan sawah, aliran sungai terlihat jelas ketika kita baru tiba di Parkiran Goa KisKendo.

Pada saat itu Kami memilih Rute dari Kaliwungu, perjalanan Kaliwungu menuju Goa KisKendo sekitar 2 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua. Dengan rute ini kami melewati kebun Jati terbesar di Semarang. Luar biasa kagumnya melihat luasnya kebun Jati dengan pohon Jati umurnya sudah puluhan tahun (sambil mikir kalo punya kebon seluas itu bisa jadi Milyoner nih hehehhe). Kebun Jati itu milik pemerintah Semarang. Disekitar lokasi ada tikungan yang sangat tajam, sehingga jika kita melewati tikungan itu menggunakan motor maka kita akan berpegangan sangat erat mungkin hal ini yang menginspirasi nama tanjakan itu "Tanjakan Mesra". 

Panduan menuju Goa KisKendo pun sangat minim, sehingga kita harus benar-benar memperhatikan jalan. Patokan kami hanya Gapura sebelah kanan, bentuk Gapuranya tidak terlalu besar namum jika diperhatikan di depan gapura ternyata ada tulisan Goa KisKendo. Mulai lahh kami berbelok kanan memasuki gang yang membawa kami menuju TKP, jarak dari jalan raya menuju Goa Kiskendo sekitar 3km dengan keadaan jalan yang berbatu. Patokan lain setelah itu adanya Makam besar (lupa nama makamnya) yang terletak setelah Turunan. Tidak lama dari makam itu ada tikungan ke kiri, ambillah rute ini dan terus ikuti jalan ini. Hati-hati setelah belokan ini akan ada tanjakan sangat Curam, di dekat tanjakan curam ini ternyata ada penginapan, tapi terlihat sepi. Nah tidak jauh dari penginapan inilah Lokasi Goa KisKendo.

Awalnya kami sempat was-was dikarenakan keadaan yang sepi terlebih pada saat itu merupakan Longweekend, berbagai pertanyaan timbul dibenak kami, janggan-jangan sudah tutup?atau kami satu-satunya pengunjung?atau kami datang terlalu sore? (saat itu jam menunjukan pukul 15.20wib) hal ini didukung dengan warung-warung yang disekitar parkiran semua tutup. Kami tidak mau menyerah, perjalanan dua jam harus terbayarkan, kami nekad masuk dan tiba-tiba dikejutkan dengan petugas parkir yang muncul dari ujung jalan. Dengan sopan menyapa kami, "Monggo mas parkir disini saja" hufff suasana jadi cair. Saya sempat menanyakan perihal sepinya Lokasi ini, Juru parkir sedikit bercerita memang tidak banyak wisatawan yang datang walaupun libur panjang, hanya penduduk sekitar yang datang hal ini juga ketika saudara mereka yang berasal dari luar kota mengunjungi mereka. Mungkin karena promosi objek Wisata ini yang kurang, sehingga berdampak sepinya pengunjung.

Biaya parkir Rp.2.000,- dan tarif masuk Rp.4000,- per orang tarif yang sangat murah. Dari lokasi parkir kita bisa melihat pemandangan sekitar yang sunguh indah. 

                                                        Tempat Parkir Goa KisKendo


Setelah memarkirkan kendaraan roda dua kami pun bergegas menuju lokasi, track yang kami lewati terdiri dari anak tangga yang sudah tidak terawat sehingga terkadang cendrung ditumbuhi lumut. Lupa menghitung berapa anak tangga untuk sampai ke pintu masuk goa, tapi cukup membuat berkeringat. Setelah cukup berkeringat tibalah kita di pintu masuk Goa KisKendo, kami kira tidak berpenghuni, ternyata ada petugas yang menanyakan tiket (huff untung tiket masuk tadi tidak kami buang). Setelah menunjukan tiket kami diberitahukan Goa KisKendo akan ditutup pukul 17.00 wib. Oke oke kami segera bergegas karna sisa waktu hanya 1,5 jam. 

                                                          Pintu Masuk Goa Kris Kendo

                                                   Anak tangga menuju Goa KisKendo


Pasti pada heran kok ke Goa pake Rok, hehehhe iya nih saltum, keabisan kostum selama mudik gak bawa banyak kostum nih *alasan!!!. Anak tangga yang difoto itu ketika kita sudah melewati pintu masuk Goa KisKendo keadaannya lebih terawat dan seperti habis di renovasi, bagus deh karna ga repot kalo pake rok gini hufffff. Tidak terlalu lama akhirnya kami tiba di lokasi. Langsung ganti baju karena kami berniat akan berenang. Oh iya untuk informasi di dalam Goa ada Sungai yang bisa digunakan untuk berenang.

                                                            Di dalam Goa KisKendo

                                                                Siap untuk berenang!!!

                                                                  Yihaaaaa akhirnya.....


Difoto nampak airnya tidak jernih, mungkin hal ini karena pantulan dari dinding-dinding Goa yang menguning karna proses alam. Airnya sangat dingin dan segar tentunya. Pada saat itu di TKP hanya sekitar 10 orang saja dan hanya kami berdua yang wisatawan asing, selebihnya penduduk sekitar. Untuk ganti baju pun tidak tersedia fasilitas ruang ganti baju sehingga kita harus masuk ke cela - cela Goa dan pastikan tidak ada yang melihat. hehhehe.

                                                                Aktivitas dalam Goa





Selain berenang aktivitas lain yang lebih menantang adalah berayun di akar-akar pepohonan, ada yang berani? kalo saya cukup berenang saja deh. Dikarenakan waktu sudah menunjukan pukul 17.00 kami pun bergegas meninggalkan Goa KisKendo. Pengalaman yang tak akan terlupakan.Senang sekali bisa mengunjungi objek wisata KisKendo semoga kelak Goa ini akan lebih terkenal yang bisa diandalkan untuk sektor pariwisata kota Semarang.

                                                                       Siap pulang







Sampai ketemu diposting selanjutnya.........


Salam Hangat
Ranselorange
Diah dan Ivan



















Read Users' Comments (4)

CANDI GEDONG SONGO "NEGRI KHAYANGAN" di SEMARANG

Haiiii Sahabat Ranselorange,

Melanjutkan Posting sebelumnya, tidak jauh dari Umbul Sidomukti terdapat objek wisata lainnya yaitu Candi Gedong Songo, candi ini ibarat Negeri Khayangan di Semarang hehehehe. Okee kita mulai yu?!

Candi Gedong Songo Candi peninggalan budaya Hindu terletak di desa Candi kecamatan Bandungan kabupaten Semarang Jawa Tengah. Candi Gedong Songo ini terletak di lereng Gunung Unggaran. Dengan ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut membuat suhu di Candi Gedong Songo bekisar 19-27 derajat celcius.


                                                                Candi Gedong Songo

Sesuai dengan nama nya "Songo" yang berarti sembilan (bahasa Jawa) maka jumlah dari candi ini 9, namun yang masih berdiri kokok sekitar  6 saja. Candi ini pertama kali ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804.

Candi Gedong Songo ini memiliki pemandangan yang sangat Indah ditambah dengan cuaca yang sangat sejuk, selain bisa menikmati pemandangan disini juga kita bisa menikmati objek wisata lain seperti Pemandian Belerang, Berkuda, Outbond atau ingin bermalam dengan suasana seperti di Filem Twilight, Villa yang terletak ditengah-tengah hutan Pinus.Untuk mencapai satu candi ke candi yang lain dibutuhkan waktu 20 menit, dengan keadaan jalan setapak yang menanjak. Namun lelah ini akan terbayar dengan setiap pemandangan yang kita dapat.

Dari Semarang menuju Candi Gedong Songo melewati jalan Raya Semarang Yogyakarta dan sebelum Ambarowo belok ke kanan menuju Bandungan. Jika dari Yogyakarta menuju Magelang - Temanggung - Ambarowo. Untuk lebih detail bisa lihat Foto dibawah.



                                                                            Denah Lokasi


                                                                   Titik awal Pendakian


Tarif masuk Candi Gedong Songo Rp.5.000,- dan untuk turis asing Rp.50.000,- . Untuk tarif berkuda Rp.50.000,- sampai ke Puncak untuk sekali jalan. Dan untuk pemaindian air panas Rp10.000,-. 


                                                       Track di Candi Gedong Songo

Track yang akan kita lalui dapat dibayangkan pada foto diatas dan itulah pemaindian air hangat Candi Gedong Songo. Jalan setapak ini menghubungkan dari titik awal pendakian hingga menuju ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut (Puncak Candi), jadi menurut saya sangat sayang apabila menggunkan jasa Kuda.
 
Satu hal yang menarik ditengah-tengah perjalanan kami melihat adantya Villa yang terletak ditengah hutan Pinus. Setelah saya mencari informasi Rate Villa itu Rp.500.000 - 600.000,- untuk 8 orang.

                                                            Villa Candi Gedong Songo


Bisa dibayangkan ketika sang Mentari pulang ke peraduannya bagaimana suasana di Villa ini, dingin, dan Bintang-bintang sebagai penerang alaminya.

                                                                          Outbond


Selain itu ada juga kegiatan Outbond dengan tarif Rp.20.000 - 30.000,-.


                                                                       Uap Blerang


                                              Uap Blerang langssung dari Gunung Unggaran


Di Candi Gedong Songo kita bisa langsung melihat sumber air belerang yang langsung keluar dari celah cela lereng Gunung Unggaran.


                                                               

                                                               Background Sayurmayur


                                                                         Track ketika Turun


Ketika perjalanan turun tidak habis-habisnya pemandangan menarik yang disuguhkan, kami melihat berbagai macam tanaman palawija dan Bunga Mawar.

Akhirnya perjalanan di Candi Songo berakhir disini, namun perjalanan selanjutnya masih akan berlanjut. Sampai ketemu di posting Goa Kris Kendo ...

 Percayalah jika kita menyayangi alam, maka alam juga akan menyayangi kita.


Salam Haangat,
 Ransel Orange
Diah & Ivan

Read Users' Comments (5)