New Member of Ransel Orange


Assalamualaikum sahabat Ransel Orange,

Pada posting kali ini saya akan memperkenalkan anggota baru Ransel Orange,..sebelumnya yukkss ikuti proses bergabungnya "anggota" baru dari Ransel Orange.

Selasa 4 November 2014

Pukul 05:00
Setelah selesai solat subuh ada tanda-tanda nih, akhirnya kami memutuskan untuk langsung menuju Palembang.

Pukul 09:00
Tiba di RS.Hermina Palembang kemudian saya dibawa ke ruang UGD untuk melakukan pemeriksaan. Setelah diperiksa kaget banget belum ada bukaan dan kepala debaynya masih belum masuk panggul. (1minggu yang lalu memang si kontrol juga belum masuk panggul). Panik dong secara sudah HPLnya. Lebih panik lagi dokter yang biasa menangani kami dokter Nuswil sedang ke Srilanka dan baru pulang malam hari ini.

Atas saran dokter UGD kami disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan Usg dan ditangani dengan dokter yang ada. Karena penasaran kami mengiyakan saran itu.

Pukul 10:30
Kaget juga ko dokter spog ini tanpa antrian hehehhe kebiasaan antree panjang dengan dokter Nuswil. Langsung USG dan disitu dokter memberikan keterangan "horor". Ketuban keruh tingkat 3, pengapuran plasenta dan keruhnya air ketuban. Makin panik nih kami, ketika konsul dokter langsung menyarankan untuk sectio jam 12 ini.

What jam 12:00 langsung sc?? "Dok ga tes lab dulu? saya ada masalah dengan feritin rendah!" "Gak usah bu, ini urgent kita langsung saja SC" (Sambil dengan PDnya dokter itu nulis-nulis rujukan buat Sc). Suami kasih signal untuk tidak menyetujui apa kata dokter tersebut. Dan kami menolak dengan alasan menunggu orang tua.

Pukul 11:00
Kami memutuskan untuk tetap menginap d RS, sambil memikirkan untuk langkah selanjutnya. Jikapun harus Sc kami mau dengan penuh pertimbangan. Saya coba telpon dokter Nuswil ternyata tidak aktif. Ehmmm sebenernya kepikiran si apa yang dikata dokter tadi tapi entah kenapa suami yakin kalo semuanya masih baik-baik.

Pukul 13:00
Kamar yang kami pesan sudah siap, dan kami langsung istirahat. Secara dari Prabumulih subuh bok....ngantuk berat.
Ruang rawat inap RS Hermina

Ruang rawat inap RS Hermina

Contoh menu makanan RS Hermina


Pukul 15:00
Setelah beristirahat tiba ada suara sms masuk, iyap sms dari dr.Nuswil beliau baru sampai Indonesia rupanya. Dan saya langsung bergegas membalas sms untuk izin menelpon beliau. Dan secepat kilai beliau langsung balas.

Dari hasil percakapan kami secara garis besar beliau masih optimis untuk mencoba lahir normal, namun beliau akan melihat kondisi terkini dahulu dikarenakan sudah lewat dari HPL dan saya termasuk kehamilan High risk (menunggu 2 tahun, program inseminasi dan feritin rendah).

Pukul 18:30
Setelah diskusi dengan orang tua akhirnya kami memutuskan untuk Sc dikarenakan sampai saat itu belum adanya pembukaan dan rasa kontraksi pun tak muncul. Bidan yang bertugas menyarankan jika ingin tetap melahirkan dengan normal bisa dicoba dengan induksi, tapi kami tidak mau dengan induksi kimia.

Pukul 18:45
Saya meminta pihak RS untuk menyediakan form tindakan Sc, dan saya langsung menghubungi dokter Nuswil dan kami sepakat untuk SC besok tanggal 5 NOVEMBER pukul 06:00wib.

Malam itu tidak ada suasana tegang ataupun deg degkan, malah seperti minap di hotel rilexs dan sangat nyaman.

05 November 2014

Pukul 04:00
Suster membangunkan kami untuk melakukan persiapan karena pukul 05:00 saya harus sudah berada di ruang operasi.

Pukul 05:30
Wahhhh sudah berada diruang Operasi nih,banyak perawat,dokter ahli intrumen dan dokter anastesi yang sudah standbay. Kesemuanya sangat ramah malah seperti suasana di ruang biasa dan ini sangat membuat saya rilexs. Oh ya satu hal yang buat keki ruang operasinya baru direnovasi sehinga plafonnya baru tapi,.... malah membuat saya "horor". Plafonnya transparan sehingga terlihat jelas aktivitas apa saja yang dibawah.

Pukul 06:00
Semua dokter sudah siap dan siap melakukan anastesi,Bismilahirohmannirrohmin....semua surat-surat yang bisa dihapal saya lantunkan. Anastesi berjalanan agak lama 15 menit dokter anastesi agak kesusahan untuk memasukan bius ke tulang belakang saya. Mungkin hal ini dikarenakan saya pernah mengalami kecelakaan tulang belakang. 

Pukul 06:15
"Hayo Diah rilexs biar biusnya masuk" ucap dokter Nuswil. Pada saat itu diruangan ada 5 dokter dan 5 perawat dan semua memberi semangat bahwa saya pasti bisa rilexs. Yang masih saya ingat ada dokter yang memeluk saya erat sambil bilang tenang ya! sabar sambil memegang tangan kiri saya dan tangan kanan saya ada suster yang rela tangannya saya gengga. Dan cesss maknyossss rasanya jarum anastesi brasa nusuk d lumbal belakang. "Bismillahirohmannirohhim" teriak dokter anastesi pertanda SC segera dimulai.

Dokter Anastesi menayakan kakinya sudah mulai hangat dan terasa berat belum? saya bilang sudah,, dan cesss terasa dingin d bagian perut (iseng si penasaran ngintip dari plafon ternyata dokter menyiramkan alkohol) bisa ditebak habis itu adalah pembedahan...Tidakkkk saya tidak kuat melihatnya jadi saya ngobrol dengan dokter anastesinya,,,tapi sesekali ngelirik ke atas plafon walapun langsung dilarang dengan susternya si hihihi.Saya sempat melihat jam saat itu 06:17 perut saya seperti ditarik-tarik, sakit sih enggak (ya iyalah kan dibius) dan rasanya senep.

Pukul 06:20
Subhanalloh tiba-tiba terdengar suara tangisan kencang sekali dan kami semua menjawab tangisan itu dengan ucapan Alhamdulillah dan Assalamulaikum. 

Dokter Nuswil mengangkat "malaikat kecil kami" dan mengucapkan "selamat ya bu baby girl". Secara naluriah air mata menetes di samping mata saya.

 
Dan perkenalkan semuanya saya anggota baru ranselorange, namaku Jasmine Alisa Putri aku dilahirkan pada tanggal 05 November 2014 pukul 06:20 dengan berat 3,4kg dan panjang 54cm. Doakan aku menjadi anak soleha, berbakti kepada orangtua, berguna bagi masyarakat dan tentunya menjadi pecinta traveling seperti Mami dan Abiku ya....^_^...
 
Setelah recovery 4 hari di RS kami diperbolehkan pulang, namun ada berita kurang baik Jasmine bilirubinnya tinggi dan diharuskan phototheraphy ....hix hix sedih deh harus berpisah tempat tidur dengan putri kecil kami. 
 
Oh ya bilirubin tinggi sering dialami oleh beberapa bayi yang baru lahir, ada beberapa faktor yang menyebakan dan dalam kasus Jasmine ini karena bedanya golongan darah dengan ibu (lupa apa nama kedokterannya). 

Proses Phototheraphy




Proses Phototheraphy


Sebenarnya proses photo theraphy tidak seseram yang dibayangkan, lampunya juga lampu neon dengan suhu tidak terlalu panas. Tapi yang buat sedih itu tidak bisa tidur bareng, karena photo theraphy harus berada di ruang khusus. Dan setelah 3 hari d Rs kami diperbolehkan pulang, dokter mewanti-wanti agar Jasmine "dijemur" setiap pagi agar kadar bilirubinnya benar-benar turun. Satu minggu dari tanggal 8 kami dijadwalkan kontrol ulang.

Tumbuh kembanglah sempurna dan sehat sayangku, kita akan bersama-sama menjelajah dunia. Kita akan bersama-sama menikmati perjalanan kita bersama Mami dan Abi.
 
Salam Hangat
Diah,Ivan dan Jasmine

Read Users' Comments (1)komentar