Day 5 Hong kong - Shenzhen
Haiii Sahabat Ransel Orange
Udah hari ke Lima nih dan ini kalo boleh saya sebut perjalanan yang penuh perjuangan selama trip 10 hari. Mau tau kenapa..yuk kita mulai ceritanya.
Di hari ke lima perjalanan kami diawali dengan gerimis mengundang, pukul 07:00 kami check out dari Golden Crown (sayang Mr. Kin belum datang) jadi gak bisa pamitan. Kelak kalo kembali ke Hong Kong gak akan mikir dua kali pasti mau minep disini lagi. Sebelum menuju MRT kami breakfast dulu di MCD.
Setelah selesai kami menuju Tsim Sta Tsui namun kami tidak naik MRT dari stasiun ini, melainkan jalan menuju East Tsim Sha Tsui. Kedua stasiun MRT ini terhubung melalui jalur subway, kami lebih menyarankan teman-teman untuk start awal menuju Lo Wu dari stasiun East Tsim Sha tsui ini dikarenakan ini stasiun awal sehingga kemungkinan untuk dapat tempat duduk besar. Perjalanan dari East Tsim Sha Tsui menuju Lo Wu sekitar 1 jam.
Stasiun Lo Wu ini merupakan perbatasan antara Hong Kong dan Shenzen, rute ini paling banyak digemari para pelancongyang ingin berkunjung ke Shenzen. Kelebihannya Visa On arrival (VOA) yang relatif lebih mudah ketimbang diwilayah lain.
Peta MRT Hong Kong |
Setelah sejam perjalanan akhirnya kami tiba di Lo Wu, kami bergegas untuk menuju lantai 2tempat pembuatan VOA. Kalo bingung ikuti saja petunjuknya di Lo Wu masih banyak tulisan Bahasa Inggrisnya. Jangan lupa siapkan mata uang Shenzen, namun jika belum sempat menukarkan ada money canger di dekat kantor VOA (persis didepannya). Oh ya sebelum kami naik ke lantai 2, kami sempat menukarkan Octopus card ke HKD.
Welcome to Lo Wu/Louhu |
Flowchart & Formulir VOA |
VOA done |
Proses VOA :
1. Ambil nomor antrian
2. Isi Formulir
3. Tunggu sampai nomor kita dipanggil (jika sudah dipanggil serahkan paspor & formulir)
4. Tunggu untuk proses pembayaran (nomor antrian akan dipanggil kembali)
Loket VOA |
Setelah itu kita turun kelantai satu untuk pemrosesan Imigrasi, disini kita mengisi formulir kembali usahakan mengisi sambil berdiri diantri (artinya siapkan pena dan alas untuk menulis sambil ngantri), hal ini untuk mempercepat proses.
Keluar dari Imigrasi dimulailah "perjuangan" kami sesungguhnya yaitu perjuangan menggunakan bahasa tubuh. Bok si Shenzen warganya minim banget yang bisa bahasa Inggris, lah kita gak bisa bahasa Cina walhasil selama 3 hari di Shenzen kami berkomunikasi pake bahasa tubuh. Asli deh kalo suruh balik ke Shhenzen lagi ogah!!! Kalo dipaksa juga karna ada Dongmen Street.
Di Shenzen tranpotasi yang kami pergunakan Metro Shenzen, sejenis MRT d Hong Kong.Namun jangan kaget sistem pembayarannya menggunakan coin bisru. dan ribetnya lagi koin ini dibeli secara otomatis dimesin. Mesin ini menerima uang pecahan coin RMB1 dan RMB. Jangan khawatir jika tidak memiliki pecah ini ada customer service yang melayani penukaran uang ini. Tapi jangan sekali-kali mencoba membeli koin biru disini. Mereka kagak ngerti bahasa Inggris bok.
Metro Shenzen |
Sebenernya penggunakan mesin metro ini mudah si, begini caranya:
1. Sentuh layarnya kemudian pilih bahasa inggris
2. Klik tujuan kita
3. Pilih jumlah koin yang akan dibeli (secara otomatis akan keluar harga)
4. Lakukan pembayaran dengan cara memasukan uang ke mesin (seperti beli minuman dimesin)
5. Tunggu beberapa saat (Uang dan kembalian jika adakan keluar otomatis dari bawah)
6. Selanjutnya koin di scan di gate (seperti penggunaan octopus)
7. Ketika exit masukan koin kedalam gate keluar (seperti memasukan kedalam celengan hheheh)
Tujuan kami ke Anshine Hotel didaerah Hong Ling, saya gak akan bahas karna hotel ini sangat tidak rekomen kami memilih karna murah. Lokasi yang cukup jauh dan receptionist yang tidak berbahasa Inggris membuat saya enggan balik lagi. Satu kelebihannya berdekatan dengan restoran Muslim yang rasanya enak banget.
Oh ya jika ingin mencari alamat hotel di Shenzen jangan lupa print penampakan hotel dari luar, karena orang sana tidak bisa baca huruf latin. 3 jam kami mencari hotel ini baru ketemu, udah mau pingsan rasanya.
Restorah Halal |
Entah apa namanya... |
Ramen &..... |
Buku Menu |
Entah apa nama restoran ini karna bagian depannya tidak ada tulisan latin, satu hal yang kami kenal hanya logo Halal. Awalnya si ragu, tapi pas masuk mereka menyapa dengan Asslammualaikum dan pemilik restoran ini menggunakan Hijab dan sempat berkenalan bapaknya bernama Husein, anaknya bernama Aisyah dan ibunya bernama Khadijah. Disini juga kami hanya berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh, jadi memesan hanya mengandalkan gambar yang tertera di tembok. Dan jika ingin bayar Aisyah mengeluarkan kalkulator. Ramen disini juara banget!! Satuhal yang buat kangen Shenzen Mie Ramen Aisyah ini. Selama 3 hari di Shenzen kami hanya makan disini, gak berani makan ditempat lain, bingung mau nanya no Pork itu dalam bahasa mereka apa.
Karena sudah lelah dengan keliling jalan kaki 3 jam untuk mencari alamat hotel, kami memutuskan untuk beristirahat. Namun jam 17:00 kami menuju Dongmen Street. Tujuan awalnya si hanya pengen tau aja, tapi tergoda dengan membeli tas koper seharga RMB100 dan sepatu boots RMB 50. Memang Dongmen Street ini surganya para wanita untuk belanja deh.
Dongmen Street terletak di metro lo Jie, exit E sampe deh. Sepatu boots dan tas wanitadisini mumer.
http://shenzen.it/shenzhen-metro.jpg |
Koper dari Dongmen Street |
Dan petualangan kami di Dongmen Street berakhir pukul 19:00, selanjutnya pulang ke Hotel untuk mempersiapkan tenaga untuk hari esok.
Sampai ketemu di hari ke Enam...
Salam
Ransel Orange
Diah & Ivan
0 Response to "Day 5 Hong kong - Shenzhen"
Posting Komentar